Wabah Covid-19 telah menyebar hampir diseluruh dunia, penyebarannya begitu cepat dan penaganannya membutuhkan kerjasama kepada seluruh masyarakat agar bencana ini akan segera berakhir dan tidak menjadi tambah besar dan berkepanjangan sehingga akan mengakibatkan kerugian yang semakin besar.
Tiap Negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menghadapi covid-19 ini, karena memang tidak ada standart khusus mengenai penanganan wabah virus baru ini. Berikut ini beberapa kebijakan dari beberapa negara mengenai penanganan covid-19 :
Republik Ceko : langsung menerapkan lockdown saat jumlah kasus masih 200-an. erupakan negara yang pertama mewajibkan seluruh warganya untuk menggunakan masker saat keluar rumah. Penerapan kebijakan ini bisa dibilang efektif karena Republik Ceko menjadi sedikit dari Negara di Eropa yang sukses menekan penyebaran covid-19
Kuwait : melarang penerbangan saat kasus mencapai 100. melarang warganya keluar rumah di atas jam 5 sore. jika ada imigran yang tertangkap maka akan di deportasi. Azan yang dikumandangkan dari "marilah sholat" jadi "sholatlah dirumah"
Itali : menerapkan lockdown secara perlahan mulai dari kota, provinsi dan negara. menerapkan denda bagi mereka yang melanggar lockdown sampai 5.000 euro sekitar 84 juta rupiah
Taiwan : menngkatkan produksi masker di dalam negeri. menghukum penyebar hoaks. penduduk yang dikarantina dimonitoring menggunakan hp pemberian pemerintah.
Amerika Serikat : menyerahkan kewenangan penanganan ke masing -masing pemerintah negara bagian. menerapkan lockdown namun banyak yang melakukan pelanggaran. mengeluarkan uang 2 triliun dollar untuk penanganan kesehatan dan warga yang kena PHK.
Jauh sebelum adanya lockdown maupun pembatasan sosial berskala besar (PSBB), islam telah mengajarkan bagaimana penaganan jika terjadi suatu wabah penyakit, melalui hadist:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ آيَةُ الرِّجْزِ ابْتَلَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ نَاسًا مِنْ عِبَادِهِ فَإِذَاTaiwan : menngkatkan produksi masker di dalam negeri. menghukum penyebar hoaks. penduduk yang dikarantina dimonitoring menggunakan hp pemberian pemerintah.
Amerika Serikat : menyerahkan kewenangan penanganan ke masing -masing pemerintah negara bagian. menerapkan lockdown namun banyak yang melakukan pelanggaran. mengeluarkan uang 2 triliun dollar untuk penanganan kesehatan dan warga yang kena PHK.
Jauh sebelum adanya lockdown maupun pembatasan sosial berskala besar (PSBB), islam telah mengajarkan bagaimana penaganan jika terjadi suatu wabah penyakit, melalui hadist:
سَمِعْتُمْ بِهِ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَفِرُّوا مِنْهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).
Hadist di atas menjelaskan bagaimana penanganan jika di suatu negeri mendapatkan wabah menular. Adapun mengenai penanganan dengan cara isolasi juga diperintahkan melalui hadist berikut :
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ
“Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Hadis tersebut memerintahkan bahwa jika ada yang sedang sakit menular maka harus di isolasi agar menghindarkan dari kemungkinan penularan kepada orang lain.
Semoga ujian ini segera dapat kita lalui dan dengan adanya kejadian ini agar semakin menguatkan keimanan kita kepada Allah
Comments
Post a Comment